REKONSTRUKSI ISLAM DAN WAYANG

BAB ILMU PENGETAHUAN
Disusun oleh Wahid Saputro/151211136/KPI/SEM 5

REKONSTRUKSI ISLAM DAN WAYANG

Islam dan seni pewayangan adalah dua kosa kata yang berbeda asal-usulnya. Keduanya memiliki nilai spesifik dan universal. Dalam konteks budaya jawa, keduanya memiliki hubungan yang sangat kuat, sehingga seni pertunjukan wayang seakan–akan tidak bisa dipisahkan dengan pola pengenalan nilai (ajaran) isalm oleh walisongo, khususnya Sunan Kalijaga.
Secara umum, pembicaraan antara Islam dan Wayang merupakan bagian yang tidak terpisahkan antara agama dan budaya. Islam sebagai agama dan wayang sebagai bagian dari budaya. Agama dikenal sebagai sistem nilai yang memuat sejumlah konsepsi mengenai konstruksi realitas yang berperan besar dalam menjelaskan tata normatif, tata kehidupan sosial, dan menafsirkan dunia sekitar. Sementara budaya (seni atau tradis) merupakan ekspresi cipta, karya, dan karsa manusia yang berisi nilai-nilai dan pesan-pesan religius, wawasan, filosofi, dan kearifan lokal.

A. Hakikat Wayang
Wayang berasal dari kata ”Wewayang” yang memiliki arti Bayangan. Wayang merupakan identiitas manusia jawa. Demikian kata Marbangun Hardjowirogo dalam “manusia jawa” (1983:33), yaitu dalam bab yang berjudul “manusia jawa dan wayang”. Juga Maria A.Sardejono, dalam buku mutakhirnya yang berjudul “Paham Jawa” (1992) menurunkan satu bab dengan judul yang sama : “manusia jawa dan wayang”, dimana ia menerapkan betapa lekatnya wayang dalam kehidupan manusia jawa.
Dalam bahasa jawa alus atau krama, pergelaran wayang disebut Ringgitan. Dalam bentuk ngoko adalah “Wayangan”. Jadi didalam membangun rumah, orang jawa sudah meniati untuk menyediakan tempat khusus bagi pergelaran wayang. Ini menandakan betapa kuatnya pengaruh wayang dalm kehidupan orang jawa.
Ketertarikan dan kesukaan masyarakat jawa pada wayang saat itu mampu mempengaruhi proses penyebaran agama islam di tanah jawa. Salah satu yang menjadi contoh adalah sunan kalijaga, ketika akan berdakwah beliau akan mengelar pertunjukan wayang dan memainkannya untuk mengundang banyak orang kemudian beliau akan memasukan atau menyisipkan pesan-pesan dakwah islam dan pesan moral secara halus agar masyarakat yang saat itu masih mayoritas beragama Hindu Budha tertarik untuk mengetahui islam dan memeluk islam.


B. Jenis-jenis Wayang di Indonesia
Di Indonesia terdapat beragam macam, baik dari segi bentuk ukuran. Ada lima jenis wayang yang populer yaitu :
1. Wayang Kulit
2. Wayang Beber
3. Wayang Klithik
4. Wayang Golek
5. \Wayang Wong

C. Relevansi Islam dengan Wayang
Seperti yang sudah disinggung diatas, Wayang sebagai bagian dari budaya jawa kemudian melahirkan bentuk yang lain yaitu ketika dijadikan media berdakwah oleh Walisonggo, terutama Sunan Kalijaga proses ini disebut dengan rekonstruksi budaya, yaitu dari budaya jawa hindu budha kedalam budaya islam jawa. Mengingat bahwa wayang pada saat itu merupakan ikon lokal, memiliki karakteristik budaya yang khas jawa, dan menjadi sarana untuk memperbaiki aspek moralitas, maka akhirntya bentuk wayang dan nilai yang terkandung didalam cerita pewayangan yang asli dilakukan penytesuain dengan nilai-nilai islam.

D. Contoh Wayang dalam Islam Jawa
Kehadiran Punakawan dalam pementasan wayang kulit merupakan bentuk baru yang membuka wacana kehidupan sosial antara kebaikan dan keburukan selalu melekat pada tabiat manusia. Pertarungan batin manusia yang diliputi unsur baik dan jahat mengisyaratkan bahwa iman itu akan berjalan secara tidak konstan, kadang bertambah dan kadang juga berkurang. Disisi lain, Punakawan yang bisa disebut dengan istilah Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Diciptakan karakter yang berbeda-beda. Keempat nama tersebut biasanya dihubungkan dengan istilah bahasa arab “Samirilal khoirifatruk minal bagho” (siap sedia melakukan kebaikan, lalu meninggalkan tindakan jahat). Secara harfiah Saammir (siap sedia-Semar), Khair (Kebaikan-Gareng), Fatruk (Tinggalkan-Petruk) dan Bagho (Keburukan-Bagong).



DAFTAR PUSTAKA

Sujatmo.1992. Wayang dan Budaya Jawa. Dahara Prize.
Abdullah Faisal dan Samsul Bakri.2014.  Islam dan Budaya Jawa, Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Surakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM SPOTLIGHT

Yay #OOTD Kita Banyak Dapat Likes!

PORSI MBENTOYONG BIKIN KENYANG