REVIEW FILM SPOTLIGHT







Investigasi dan wawancara adalah dua hal yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Mengali informasi dalam suatu kasus dengan metode investigasi salah satunya yaitu memakai wawancara. Semua hasil proses investigasi baik secara wawancara ataupun pengumpulan dokumen sama-sama menghasilkan data yang terpercaya dan tervalidasi.
            Wawancara memberikan pengalaman tersendiri bagi para wartawan dalam mengungkap kasus. Selain mendapatkan data langsung dari korban, tersangka, saksi kunci atau pengacara, wawancara memberikan pengalaman emosional dan etika yang besar ketika kita mengali informasi.
            Sebelum dijelaskan panjang lebar mengenai proses investigasi dan wawancara dalam mengali kasus, mengawali tulisan dengan menjelaskan hakikat atau detail kasus menjadi sangat penting. Kita harus tau apa itu spotlight, film seperti apakah spotlight ini? Maka dari itu saya akan memaparkan sedikit detail tentang spotlight.
            Apa Itu Spotlight?
            Spotlight adalah nama tim investigasi di media The Boston Globe dalam film Spotlight. Tim inilah yang menjadi pelaku utama dalam film ini. Spotlight adalah film bertajuk investigasi yang megadopsi kisah nyata media yang melakukan proses investigasi dalam mengali informasi terkait kasus untuk mendapatkan kebenaran.
            Tim spotlight terdiri dari 4 orang yang masing-masing memiliki tugas dan kewajibannya sesuai dengan jabatannya sebagai wartawan investigasi. Tidak diragukan lagi kemampuan investigasi, wawasan, pengetahuan, kerja keras dan sikap pantang menyerah harus dimiliki seorang wartawan investigasi. Baron Marthy, seorang pimpinan yang berpindah ke The Boston Globe mengubrak tim spotlight dengan gagasannya untuk membuka kasus yang telah terkubur lama. Kasus pelecehan seksual yang dilakukan Pastur di 6 Paroki terhadap anak-anak selama 30 tahun membawa perjalanan tim spotlight mengarungi dunia investigasi yang cukup berat.

Perdebatan terjadi antara para wartawan dan tim spotlight yang menganggap Baron yang masih baru didalam The Globe. Ketidakpercayaan sering terjadi, akan tetapi sikap profesional sebagai wartawan dan bawahan yang bisa berfikir cerdas dan tidak asal mengiyakan menjadikan dasar tim spotlight akhirnya mengambil kasus ini untuk digali kebenarannya.
            Tahap-Tahap Investigasi
1.      Penentuan Kasus
Spotlight mengawali cerita investigasinya dengan diluar dugaan.  Si peemimpin (Baron), yang baru dipindahkan ke The Boston Globe mengubrak wartawan the globe dengan memberikan argumen terkait kasus pelecehan seksual yang dilakukan Pastur Geoghan terhadap anak-anak. Kisah yang sudah terkubur semenjak 30 tahun terakhir tanpa adanya tindak lanjut dari pihak media, dan kasus tersebut muncul kembali secara tak terduga membuat tim spotlight harus bisa memecahkan kebuntuan atas kasus yang lama terkubur tersebut.
Terkadang dalam menentukan kasus yang harus diinvestigasi sangat mudah atau tak terduga. Kasus yang sudah lama dikubur oleh para pelaku (Kardinal) dengan sangat rapat, hingga para korban pun tidak berani mengatakannya pada media. Kasus investigasi memang tidak harus mengenai kejadian yang baru-baru terjadi, bisa saja seperti kasus pelecehan seksual ini. Semua hal yang terjadi disekitar kita bisa saja menjadi kasus investigasi, tergantung nilai kepentingan dan manfaat untuk masyarakat luas.
2.      Pencarian data-data atau dokumen
Argumen-argumen berkembang. Para wartawan the globe saling memberikan informasi terkait kasus yang kembali muncul setelah munculnya pemberitaan mengenai Pastur Geoghan yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Ada juga kasus Pastur Porter yang mencabuli anak kecil di Fall River 10 tahun yang lalu. Kasus-kasus selanjutnya mulai muncul, data-data mulai dikumpulkan.
Arsip-arsip yang ada dikantor the globe mulai dicari, apalagi pernah ada laporan mengenai kasus tersebut yang dahulu pernah dilaporkan pada the globe akan tetapi tidak ada tindak lanjut dari pihak spotlight. Perpustakaan-perpustakaan didatangi, pencarian data-data mengenai pastur dan kasus pencabulannya menjadi halaman yang dicari oleh wartawan spotlight. Hingga akhirnya menemukan para tersangka, korban, saksi mata hingga pihak terkait dalam kasus tersebut.
3.      Pencarian subjek dalam kasus
Pelaku, korban dan saksi kunci (pengacara) menjadi subyek utama dalam kasus ini. Pastur Geoghan dan Porter hanya contoh sedikit kebobrokan para pastur, masih banyak cabang-cabang yang mengubungkan kasus ini dengan kasus pencabulan yang lain. Tak berhenti di kedua pastur tersebut para wartawan spotlight mencari pastur-pastur lain dalam dokumen yang telah didapatkan dan mendapatkan lebih banyak pastur lain yang juga melakukan pencabulan didalam parokinya.
Korban merupakan para anak-anak kecil, baik laki-laki maupun perempuan pada 30 tahun yang lalu. Setelah banyak membandingkan kasus-kasus tersebut, didapatkan bahwa anak-anak tersebut adalah golongan dari anak-anak miskin, yatim piatu dan broken home.  Pelecehan yang dilakukan bukan hnaya terbatas fisik, psikis para korban pun terrenggut akibat bejatnya kelakukan pastur sehingga para korban takut dan enggan membeberkannya pada media. Dalam kasus ini anak-anak yang luput dari pencabulan yang sekarang mendirikan SNAP yaitu komunitas anak-anak yang selamat dari pencabulan. Phil Shaviano dan sepuluh anggotanya menjadikan komunitas ini penampung anak-anak korban yang selamat yang luput dari asusila para pastur..
Selain itu pihak ketiga menjadi saksi kunci penyelesaian kasus ini. Mitch Garabedian dan Eric Macleish menjadi pihak pengacara yang membantu Gereja dalam melindungi para pastur tersebut. Dengan kekuasaan gereja yang begitu vital di kota Boston membuat mereka susah untuk berbagi informasi. Pengawasan ketat dari pihak Kardinal membuat proses investigasi tim spotlight sedikit mengulur waktu. Keterikatan Eric dan Mitch pada Kardinal membuat proses penggalian informasi terhambat.
4.      Menganalisis Keterkaitan data dan sumber data
Menghubungkan kebenaran data dan informasi yang didapatkan salah satunya adalah dengan wawancara. Para pastur akan susah diwawancarai dengan pengawasan ketat dari Gereja, begitu juga dengan pengacara. Akan tetapi para korban yang sekarang sudah menginjak usia dewasa sedikit lebih mudah ditemui. John dan Patrick adalah contoh korban yang berhasil diwawancarai pihak spotlight walaupun harus membuat para koraban tidak tersinggung dengan pertanyaan dari Mike dan Sacha yang saat itu bertugas.
Tekhnik Wawancara
            Dalam melakukan proses investigasi, wawancara menjadi aspek penting yang tidak pernah tertinggal dalam setiap proses investigasi. Mengali informasi dengan menanyakan pertanyaan kepada orang lain sebagai narasumber untuk mendapatkan informasi disebut waawancara. Pastinya ada si wartawan dan yang diwawancarai, entah pelaku, korban atau pihak ketiga yang mengethaui kejadian tersebut.
            Dalam kasus ini, tim spotlight melakukan wawancara dengan para pastur, korban serta pengacara selaku pihak ketiga dalam kasus pencabulan ini. Dengan menganalisis film ini, terdapat beberapa macam tekhnik wawancara yang digunakan oleh tim spotlight dalam mengali informasi, diantaranya :
1.      Wawancara Langsung/ Tatap Muka  
Para korban dan pelaku serta pihak ketiga yang sudah diketahui siapa saja yang terlibat dalam kasus pencabulan ini sesegera mungkin untuk diwawancarai atau minimal ditemui untuk meminta kejelasan melakukan proses wawancara. Terkadang dari pihak korban takut untuk diwawancarai, perlu penyakinan yang baik dari wartawan investigasi. Contohnya saja John seorang Gay yang malu-malu mengatakan bagaimana proses pencabulan yang dilakukan terhadapnya, akhirnya Sacha berhasil membuat John bicara dengan keahliannya dalam mewawancarai.
Selain kita mendapatkan informasi dengan melakukan pertemuan, kita juga bisa mendatangi langsung alamat rumah korban tersebut. Sacha dan Mike berganti-ganti rumah calon narasumber karena kebanyakan dari mereka enggan untuk berbicara. Dan Sacha sampai pada suatu rumah dimana mantan Pastur Ronal Paquin tinggal. Sang pastur sangat terbuka dengan pertanyaan dari Sacha, berbagai pertanyaan yang diajukan dijawab dengan jelas dan tegas. Sang pastur menyampaikan apabila tidak puas dalam melakukan pencabulan, dia juga memperjelas jika dia bukan mencabuli tapi dicabuli.
Akan tetapi berbeda dengan para pengacara, Mitch yang saat itu menjadi pengacara untuk Gereja selalu menghindar saat ditemui dikantornya dan enggan berkomentar apapun.  Dibutuhkan sifat pantang menyerah dan kesabaran untuk membujuk para pengacara yang telah dibayar gereja, yang merasa dirinya berkewajiban melindungi tugasnya. Seorang wartawan harus cerdas, dengan cara apapun meyakinkan mereka untuk buka mulut.
2.      Wawancara melalui telephon 
Terkadang jarak dan waktu memisahkan wartawan dengan narasumber, sehingga jalan termudah adalah mencari informasi mengenai nomor telepon dan melakukan wawancara dengan telephon. Model wawancara ini sjuga digunakan dalam film ini, pasalnya lokasi narasumber yang sulit dijangkau bahkan si narasumber berada dalam pengawasan. Wawancara model ini dilakukan saat dalam keadaan terdesak saja, karena kurang efektif apabila kita tidak mengetahui bagaimana mimik muka dan ekpresi dari si narasumber yang berada jauh didalam saluran telepon.
3.      Wawancara Dengan Melakukan Perjanjian
Melakukan wawancara dengan perjanjian adalah model wawancara yang mengabungkan model wawancara dengan telepon dan tatap muka. Pasalnya si wartawan dan narasumber melakukan perjanjian dengan telepon atau juga bisa dengan bertemu, dan menentukan kapan dan dimana lokasi mereka untuk bertemu kembali.
Para pengacara Gereja mempunyai data-data korban dan pelaku pencabulan. Dengan meminta bantuan mereka, proses mengali informasi akan berjalan mudah, pasalnya pengacara memiliki pengaruh yang kuat pada suatu kasus. Mitch juga meyakinkan Mike bahwa dia dalam pengawasan Gereja, yang mengancam nyawanya sendiri. Tim spotlight harus bolak balik menemui pengacara tersebut dan akhirnya berhasil membuat Mitch berbicara, mengenalkan Mike dengan Patrick korban pencabulan, bahkan mengatakan apabila ada dokumen rahasia yang terbuka untuk umum mengenai kasus ini, tetapi lokasinya disembunyikan oleh Kardinal.
Hasil Investigasi
Berbagai tuntutan dari gereja yang diajukan kepada The Globe tak menyurutkan niat tim spotlight mengangkat kasus pencabulan ini sebagai kasus mereka yang harus dipecahkan.. Kekuatan gereja di Boston adalah mutlak, 53 % dari penduduk dikota tersebut beragama Katholik.
Setelah berhasil meyakinkan pengacara-pengacara, akhirnya mereka mau membantu memperlancar proses investigasi tim spotlight. Mitch berhasil membuka dokumen rahasia tersebut untuk umum setelah dipojokan dengan tekad Mike dalam menemuinya, Robby berhasil membuat Erik bicara mengenai 70 pastur yang terlibat dalam kasus pencabulan dengan mengancamnya dengan pemberitaan mengenai pengacara yang mengubah pencabulan bocah menjadi industri menguntungkan. Jon Albano, yang merupakan pengacara Gereja juga memberikan kepastian keoada Robby bahwa daftar 90 pastur yang dibawa Robby diiyakan oleh Jon.
Dari awal yang dikatakan Baron memang benar, Gereja memanipulasi sistem, membuat seakan akan kejahatan yang begitu besar dan telah terjadi berpuluh-puluh tahun tak tercium dan terkubur dengan rapi. Gereja memberikan ganti rugi kepada para korban, gereja juga memanipulasi kejadian dengan mengunakan istilah cuti sakit, non aktif, atau pemindahan tugas dalam menutupi pencabulan yang terjadi dalam sistem.
Setelah dokumen rahasia dibuka, dan bukti-bukti sudah cukup kuat akhirnya proses pembuatan berita berlangsung. Setelah berbulan-bulan melakukan investigasi, akhirnya muncul dalam koran The Globe pemberitaan dari kasus tersebut. Keadilan memang akan selalu menang, dibutuhkan keuletan dan kerja keras yang tinggi sebagai wartawan investigasi.
Sepanjang tahun 2002, tim spotlight mempublikasikan hampir 600 kisah tentang kasus tersebut, 249 pastur dan biarawan didakwah di depan umum atas pelecehan seksual di dalam keuskupan Boston. Jumlah korban selamat di Boston diperkirakan lebih dari 1000 orang. Bulan Desember 2002, Kardinal Law mengundurkan diri dari keuskupan Boston, kebobrokan sistem menjadi dalang kejahatan tersebut tersebar dengan mudah dan bebasnya.(Wahid Saputro)








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yay #OOTD Kita Banyak Dapat Likes!

PORSI MBENTOYONG BIKIN KENYANG