BELANJA IKLAN TV BERDASARKAN ADSTENSITY



Meroketnya popularitas dunia maya, media televisi masih mendapat perhatian besar, terutama bagi marketing iklan. Tercatat pencapaian-pencapaian hebat stasiun televise yang mampu mendapatkan perhatian di sektor iklan televisi. Inilah hasil riset Adstensity :
Industri bevarage (seperti minuman kemasan, minuman sachet, yoghurt, es krim, atau yang lainya) masih menjadi yang tertinggi dengan belanja iklan mencapai Rp20,7 triliun tumbuh sebesar 32,98%.
Selanjutnya diikuti Industri personal care atau yang lebih dikenal dengan industri perawatan tubuh (shampo, sabun, pembersih wajah, dll) dengan total belanja iklan Rp17,8 triliun. Industri terbesar ketiga dalam belanja iklan yaitu industri refined food atau industri makanan olahan seperti snack, wafer, seral, mie instant, dll. Total belanja iklan industri ini mencapai Rp10,5 triliun,. Industri pharmacy (obat-oabtan, suplement, dll) menempati peringkat keempat dengan total belanja iklan sebesar Rp6,3 triliun. Top industri di 4 besar masih sama seperti tahun lalu yaitu industri bevarage, personal care, refined food, dan pharmacy.
Brand dengan belanja iklan tertinggi di tahun 2016, Adstensity mencatat brand Djarum merupakan brand yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan. Sepanjang tahun 2016 total belanja iklan Djarum mencapai Rp1,91 triliun, disusul oleh Walls dengan total belanja iklan sebesar Rp1,63 triliun. Peringkat ketiga brand Pepsodent mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp1,34 triliun. Selanjutnya brand Gudang Garam dan Ponds dengan total belanja iklan masing-masing sebesar Rp1,32 triliun dan Rp1,27 triliun. Sampoerna dan Lifebuoy menjadi pengiklan terbesar keenam dan ketujuh dengan total belanja iklan sebesar Rp1,25 triliun dan Rp1,22 triliun.
Dilihat dari titik iklan brand yang paling sering muncul di TV. Di posisi pertama brand yang paling sering muncul adalah Walls dengan 66.114 titik iklan yang mengeluarkan dana belanja iklan sebagai nomor dua terbanyak. Selanjutnya ada Pepsodent dan Ponds masing-masing dengan 55.677 titik iklan dan 51.566 titik iklan. Brand Djarum yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan berada di posisi ke-empat dengan 43.062 titik iklan. Sementara di posisi ke-lima yang paling banyak muncul di TV adalah brand Lifebuoy dengan 42.756 titik iklan. Hasil monitoring Adstensity menunjukkan bahwa pada tahun 2016, total belanja iklan di 13 stasiun TV nasional mencapai Rp96,8 triliun. Dari 13 stasiun TV nasional tersebut, RCTI merupakan stasiun televise yang paling banyak mendapatkan keuntungan dari belanja iklan. Pada tahun 2016, RCTI mengumpulkan total keuntungan hingga Rp14,86 triliun naik 33,44% dari tahun 2015 yang mencapai Rp11,13 triliun. Iklan Sampoerna Mild lah yang paling royal dalam berinvestasi. Total dana yang dikeluarkan oleh Sampoerna Mild di kuartal pertama 2015 mencapai Rp 223,8 miliar.
             Seluruh data tersebut berhasil didapatkan oleh AdsTensity setelah melakukan perekaman terhadap seluruh iklan televisi di 13 stasiun utama Indonesia yang memakai frekuensi publik. AdsTensity sendiri adalah aplikasi pembaca pergerakan iklan secara kuantitatif di seluruh televisi, baik di frekuensi publik, digital maupun streaming. Aplikasi buatan PT. Sigi Kaca Pariwara ini bisa mengetahui pergerakan iklan secara real time selama 24 jam sehari! Data-data AdsTensity nantinya bisa dipakai untuk mengetahui sebaran belanja iklan setiap brand hingga acara apa saja yang paling banyak mendapat iklan.
Menurut Morissan (2010 : 7) iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Maksud dibayar pada definisi tersebut menunjukkan bahwa suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli (berbayar). Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat non-personal, komunikasi satu arah dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku. Biasanya advertising dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware, menjadi aware terhadap suatu brand.
. Salah satu alat yang paling penting adalah pemasaran. Iklan adalah faktor pendorong ketika datang ke pembelian dan penjualan barang dan jasa. Iklan televisi mengambil peran penting, dalam :
1.      Membangun dan mengembangkan citra positif bagi suatu perusahaan dan produk yang dihasilkan, melalui proses sosialisasi yang terencana dan tertata dengan baik.
2.       Membentuk publik opini yang positif terhadap perusahaan atau produk tersebut.
3.      Mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk konsumsi dan perusahaan yang memproduksinya.
4.      Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat luas, sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada masyarakat oleh perusahaan tersebut.
5.      Mengembangkan alih pengetahuan tentang suatu perusahaan yang memungkinkan masyarakat memiliki simpati, empati, dan bahkan dalam kaitanya dengan kegiatan go public merasa ikut memilikinya.
Kekuatan media massa televisi dibandingkan dengan media massa lainnya, efisiensi biaya televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas. Kelebihan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang. Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya.
Dampak yang kuat, iklan di televisi sampai di pemirsa dalam bentuk audio visual. Kreatifitas pengiklan lebih dapat dieksploitasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, musik, drama, warna, humor, maupun ketegangan. Pengaruh yang kuat, kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan, dll.
Sebagaimana kebanyakan pembeli, pemirsa televisi lebih cenderung memilih produk yang diiklankan di televisi daripada produk yang tidak mereka kenal yang menjadi penekanannya adalah poin kekuatan media massa televisi nomor dua dan tiga, yaitu televisi adalah suatu alat komunikasi yang memiliki pengaruh dimana objek penelitian yang diteliti juga dipublikasikan melalui media massa televisi. (Vivin Erlina Putri)
  [Sumber : Morissan. 2010. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM SPOTLIGHT

PORSI MBENTOYONG BIKIN KENYANG

keseharian Jokowi di waktu senggang